Dan sesuai rencana, tanpa
sepengetahuan anak-anak, saya dan istri menyusul ke lokasi. Dari 3 alternatif
jalan menuju lokasi, saya memilih menggunakan jalur tol BSD – Puspitek –
Prumpung dengan pertimbangan jarak yang lebih dekat dan diharapkan lebih sepi. Namun
ternyata kondisi jalan di daerah BSD dan Puspitek yang masuk ke wilayah
kekuasaan ibu Walikota Airin ini banyak yang rusak. Ada beberapa lobang dan
kerusakan yang timbul di musim hujan ini tidak segera diperbaiki. Kondisi yang sama dengan jalan di
Bintaro tempat saya tinggal. Dan ternyata, semakin lama kerusakan jalan semakin memprihatinkan. Apalagi ketika memasuki wilayah Kabupaten Bogor, kondisi jalan malah
semakin parah. Jalan yang hancur menjadi kubangan lumpur karena musim hujan. Dan
kerusakan terjadi di sepanjang jalan. Saya tidak mengerti, mengapa kerusakan
jalan seperti dibiarkan begitu saja oleh pemerintah kabupaten Bogor.
Beberapa tahun yang lalu, saya
pernah melintasi jalan ini, dan kondisinya pun juga sama. Mungkin ketakutan
terhadap KPK, membuat para pejabat begitu berhati-hati dalam pengucuran
anggaran untuk perbaikan infrastruktur. Tapi kalau memang benar dan tidak ada
niat jahat, kenapa harus takut. Yang jadi masalah adalah karena mental sebagian
besar pejabat Dinas PU sampai ke Kepala Daerahnya berusaha mengambil bagian
dari anggaran proyek-proyek yang dikucurkan.
Setelah menempuh perjalan sekitar 1
jam 30 menit, akhirnya kami sampai di lokasi. Ternyata di lokasi tersebut
banyak kelompok-kelompok baik dari sekolah maupun perusahaan yang mengadakan
kegiatan outbond di sana. Di lahan seluas sekitar 2,5 ha yang didominasi oleh
kolam buatan, disediakan permainan seperti flying fox, menanam padi, memerah
susu sapi, menumbuk padi, menangkap ikan, meniti tali, tarik tambang, mengeluarkan
ban dari tiang, mengisi air ke dalam pipa paralon. Anak-anak juga mendapat
penjelasan seperti manfaat susu sapi, manfaat dari kotoran sapi untuk pupuk dan
biogas. Singkatnya disini, mereka bermain sambil belajar. Dan bermain disini
berarti harus siap basah.
Dari raut wajahnya, anak-anak
terlihat senang sekali dengan aktivitas outbond ini. Bahkan Mia beberapa kali
menyatakan ingin pergi outbond lagi dengan teman-temannya. Kegiatan seperti ini bisa menjadi pilihan
bagi sekolah-sekolah selain field trip ke Kidzania, Taman Mini, atau Bandung
dan bahkan ada sekolah yang field tripnya ke luar negeri.
Setelah selesai mandi, anak-anak
disediakan makan siang. Kemudian dilanjutkan shalat zuhur, dan kami langsung pulang kembali ke
Jakarta. Rute pulang kali ini saya memilih untuk melalui Jalan Raya Parung - Ciputat dengan
pertimbangan kondisi jalan yang jauh lebih baik dibandingkan lewat jalur
prumpung – Puspitek BSD.