Ustadz ini bukanlah ustadz kondang yang sering keluar masuk
infotainment. Juga bukan ustadz hasil binaan ustadz kondang.
Tapi pertama kali dia berdakwah di kantor saya, dia bisa bisa
menarik antusiasme yang hadir berkat cerita mengenai latar belakangnya yang dulu pernah menjadi pegawai swasta, sampai akhirnya memutuskan untuk berhenti dan berguru untuk
belajar berdakwah.
Ada pro dan kontra dengan gaya si Ustadz ini berdakwah. Namun dia menjanjikan
apabila kita berniat serius untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, dia menggaransi dalam
4 bulan pasti sudah ada perubahan dalam hidup orang tersebut.
Saya tidak akan mengulas semua materi yang disampaikan oleh
si Ustadz disini, namun ada beberapa kata-kata yang disampaikan oleh si Ustadz
yang cukup memotivasi diri saya.
Seperti ketika dia membahas soal tawakal.
Tawakal bukanlah sekedar kita berusaha, berdoa dan
selanjutnya pasrah kepada ketetapan Allah, SWT. Namun tawakal adalah bagaimana
kita dapat secara konsisten mengerjakan ibadah kepada Allah, SWT. Apabila suatu ibadah sudah kita kerjakan secara konsisten, lalu kita tinggalkan,
maka kita akan berdosa. Walaupun itu adalah ibadah sunah. Sebagai contoh, orang
yang terbiasa melaksanakan shalat dhuha 2 – 4 rakaat setiap hari. Kemudian,
karena sedang kedatangan tamu, shalat tersebut tidak dia kerjakan. Atau laki-laki yang secara rutin pergi shalat subuh berjamaah di mesjid, kemudian karena hujan
maka tidak pergi ke mesjid. Maka, itu menjadi dosa. Itulah yang disebut
tawakal. Bagaimana kita secara konsisten dapat melakukan suatu ibadah atau kebaikan
tanpa berubah.
Satu contoh yang dia berikan, yang cukup memotivasi saya
sampai saat ini dalam beribadah, kita sebagai karyawan, biarpun hujan atau banjir,
bagaimana caranya berusaha untuk bisa masuk ke kantor.
Namun hanya karena
gerimis kita tidak pergi shalat berjamaah di mesjid. Padahal itu
adalah untuk beribadah kepada yang memberikan kita hidup. Kita terkadang takut,
sampai meninggalkan ibadah karena kesibukan pekerjaan kita. Padahal Allah sudah
menjanjikan, dalam hadis berikut :
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan
Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari
jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari
jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di
atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
“Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia dan seluruh
isinya” (HR. Muslim)
Janji Allah sudah jelas dan pasti, namun kita masih sering
lebih takut kepada urusan dunia kita. Padahal Allah sudah menjanjikan. Allah
berfirman :
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS : Ath-Thalaaq Ayat
: 3 )