Saturday, June 28, 2014

Ustadz Sugih

Ustadz ini bukanlah ustadz kondang yang sering keluar masuk infotainment. Juga bukan ustadz hasil binaan ustadz kondang. 

Tapi pertama kali dia berdakwah di kantor saya, dia bisa bisa menarik antusiasme yang hadir berkat cerita mengenai latar belakangnya yang dulu pernah menjadi pegawai swasta, sampai akhirnya memutuskan untuk berhenti dan berguru untuk belajar berdakwah.

Ada pro dan kontra dengan gaya si Ustadz ini berdakwah. Namun dia menjanjikan apabila kita berniat serius untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, dia menggaransi dalam 4 bulan pasti sudah ada perubahan dalam hidup orang tersebut.

Saya tidak akan mengulas semua materi yang disampaikan oleh si Ustadz disini, namun ada beberapa kata-kata yang disampaikan oleh si Ustadz yang cukup memotivasi diri saya.

Seperti ketika dia membahas soal tawakal.

Tawakal bukanlah sekedar kita berusaha, berdoa dan selanjutnya pasrah kepada ketetapan Allah, SWT. Namun tawakal adalah bagaimana kita dapat secara konsisten mengerjakan ibadah kepada Allah, SWT. Apabila suatu ibadah sudah kita kerjakan secara konsisten, lalu kita tinggalkan, maka kita akan berdosa. Walaupun itu adalah ibadah sunah. Sebagai contoh, orang yang terbiasa melaksanakan shalat dhuha 2 – 4 rakaat setiap hari. Kemudian, karena sedang kedatangan tamu, shalat tersebut tidak dia kerjakan. Atau laki-laki yang secara rutin pergi shalat subuh berjamaah di mesjid, kemudian karena hujan maka tidak pergi ke mesjid. Maka, itu menjadi dosa. Itulah yang disebut tawakal. Bagaimana kita secara konsisten dapat melakukan suatu ibadah atau kebaikan tanpa berubah.

Satu contoh yang dia berikan, yang cukup memotivasi saya sampai saat ini dalam beribadah, kita sebagai karyawan, biarpun hujan atau banjir, bagaimana caranya berusaha untuk bisa masuk ke kantor. 
Namun hanya karena gerimis kita tidak pergi shalat berjamaah di mesjid. Padahal itu adalah untuk beribadah kepada yang memberikan kita hidup. Kita terkadang takut, sampai meninggalkan ibadah karena kesibukan pekerjaan kita. Padahal Allah sudah menjanjikan, dalam hadis berikut :

“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)

“Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia dan seluruh isinya” (HR. Muslim)

Janji Allah sudah jelas dan pasti, namun kita masih sering lebih takut kepada urusan dunia kita. Padahal Allah sudah menjanjikan. Allah berfirman :

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS : Ath-Thalaaq Ayat : 3 )

No comments:

Post a Comment